Postingan
ORK (obat rasa kecewa)
wrting bye Mirnayana , Kamis, 22 April 2010 5:01 PM
Apakah Anda pernah merasa kecewa atau dikecewakan?
Bagaimana rasanya?
Beberapa waktu lalu ada seorang sahabat yang membagi ceritanya tentang kekecewaan yang dirasakannya. Bukan sekedar kecewa, tapi rasa kecewa yang teramat dalam. Saya lihat memang dia menjadi sangat keras dan tanpa ampun. Dia sendiri menyadari bahwa sekarang dia sudah seperti orang tak berperasaan. Alhasil, menjadi mudah sekali untuk memicu pertengkaran dengan orang lain. Kehilangan rasa percaya dan menganggap semua orang sama. Saya memaklumi karena kekecewaan yang dia rasakan sangat mendalam dan hatinya sangat terluka.
Menurut saya, apa yang dialaminya adalah sesuatu yang berat. Karena saya pernah mengalaminya, tak sulit bagi saya untuk memberi resep obat untuk menyembuhkannya.
Saya katakan padanya bahwa :
- Hati yang keras harus segera dibuat lembut kembali.Karena selama hati keras, tak akan ada permasalahan yang dapat diselesaikan dengan baik. Yang akan ada hanyalah pertengkaran dan pertengkaran. Dan seperti pengalaman memang begitu adanya.
- Rasa kecewa bisa muncul karena tidak tercapainya apa yang diinginkan dan diharapkan. Kadarnya sesuai dengan kadar harapannya. Apabila harapannya begitu mendalam maka bila kecewa, maka kadar kekecewaannya pun akan sama mendalamnya. Semakin dalam, semakin berat pula dampaknya dan semakin lama pula penyembuhannya. Perlu disadari bahwa di dunia ini ada urusan yang memang urusan kita dan ada yang merupakan urusan Tuhan. Urusan kita hanya menyangkut usaha sebaik mungkin, sedangkan masalah hasil adalah urusan Tuhan. Sadarilah untuk tidak ikut campur urusan Tuhan untuk menentukan hasil. Biarkan DIA yang memilihkan..Tentu DIA akan memilihkan yang terbaik..
- Mencegah adalah obat yang terbaik. Saya katakan padanya untuk menjauhi dan menjaga jarak dengan sumber kekecewaannya. Lupakanlah untuk sementara (karena saya yakin sesuatu yang pernah singgah di hati tak akan pernah bisa dilupakan) dan fokuskan pada hal yang lain dulu.
- Walaupun berat, menerima takdir apa adanya adalah jalan satu-satunya. Seiring waktu akan bisa tercapai (konon katanya, waktu adalah obat yang paling mujarab untuk luka hati). Dan jangan lupa untuk mengambil hikmahnya.
Posting Komentar